![]() |
| bibit pakchong |
Bisnis peternakan hari ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan rumput biasa. Permintaan daging semakin naik, kebutuhan pakan harus stabil, sedangkan lahan tidak selalu luas. Dunia pertanian kemudian berlomba-lomba menemukan rumput unggulan yang bisa tumbuh cepat, tahan cuaca, dan menghasilkan biomassa luar biasa.
Di titik inilah Rumput Pakchong hadir sebagai salah satu “inovasi paling efektif” dalam dunia pakan hijauan.
Rumput ini bukan sekadar rumput ia hasil rekayasa genetik alami melalui penyilangan terencana, dikembangkan langsung oleh Dr. Krailas Kiyothong dari Thailand. Kombinasi antara Napier dan Pearl Millet inilah yang membuat Pakchong menjadi “rumput super” dengan protein tinggi, pertumbuhan cepat, dan panen berkali-kali dalam setahun.
Artikel ini akan membahas Pakchong dari A sampai Z dengan gaya penjelasan yang renyah, mudah dipahami, tetapi tetap ilmiah dan SEO-friendly untuk membantu website Anda cepat terindeks Google.
APA ITU RUMPUT PAKCHONG?
Rumput Pakchong (Pennisetum purpureum × Pennisetum glaucum), dikenal juga sebagai Pakchong 1, adalah varietas rumput unggul hasil persilangan antara rumput Gajah (Napier) dan jagung mutiara (Pearl Millet).
Beberapa nama lain yang sering muncul:
-
Rumput Pakchong 1 Thailand
-
Rumput Super Napier
-
Rumput Odot Pakchong (sebutan sebagian peternak, walaupun berbeda dengan odot)
-
Hybrid Napier Pakchong
Mengapa disebut Pakchong?
Karena penelitian dan pengembangannya dilakukan di daerah Pak Chong, Thailand, dan nama ini kemudian menjadi identitas varietasnya.
CIRI-CIRI UTAMA:
-
Tinggi dapat mencapai 3–4 meter
-
Batang besar tetapi empuk (tidak keras seperti gajah biasa)
-
Daun panjang lebar, hijau pekat
-
Akar kuat dan menyebar luas
-
Toleran terhadap cuaca panas
-
Menghasilkan biomassa sangat besar
Jika rumput lain seperti odot cocok untuk kambing skala kecil, maka Pakchong lebih ke “kelas atas” karena cocok untuk peternakan sapi dan kambing yang membutuhkan produksi pakan masif.
ASAL-USUL RUMPUT PAKCHONG
Rumput ini tidak muncul begitu saja. Peneliti Thailand, Dr. Krailas, awalnya melakukan riset karena peternak sapi perah di negaranya mengalami masalah:
-
Rumput standar tidak cukup produktif
-
Butuh lahan luas
-
Kandungan nutrisi sering rendah
-
Kualitas menurun ketika musim kemarau
Ia kemudian mulai melakukan eksplorasi tanaman pakan. Fokusnya adalah dua jenis:
1. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
-
Tinggi, tahan panas
-
Biomassa besar
-
Tapi batang keras dan kurang disukai ternak tertentu
2. Pearl Millet (Pennisetum glaucum)
-
Nutrisi tinggi
-
Batang empuk
-
Tetapi ukuran tanaman tidak besar
Dr. Krailas berpikir:
“Bagaimana kalau kedua tanaman ini digabungkan sehingga menghasilkan rumput yang sempurna? Tumbuhnya besar, tapi tetap lembut dan bernutrisi?”
Dari situlah cikal bakal Pakchong dimulai.
PROSES PENYILANGAN RUMPUT PAKCHONG (PENJELASAN LENGKAP & MUDAH DIPAHAMI)
Inilah bagian yang paling sering ditanyakan:
Bagaimana rumput Pakchong dihasilkan? Penyilangan seperti apa yang dilakukan?
Proses penyilangannya meliputi beberapa tahap penting.
1. PEMILIHAN INDUKAN
Dr. Krailas memilih dua indukan unggul:
-
Napier gajah unggul sebagai induk betina
-
Pearl Millet sebagai induk jantan (sumber serbuk sari)
Keduanya dipilih karena karakteristik terbaiknya saling menyempurnakan.
2. TEKNIK PERSILANGAN: CROSS-HYBRIDIZATION MANUAL
Penyilangan dilakukan secara manual, bukan alami. Caranya:
a. Emaskulasi (Pembuangan Serbuk Sari Induk Betina)
Pada bunga Napier, bagian penyangga serbuk sari dibuang agar tidak terjadi pembuahan sendiri.
b. Penyerbukan Buatan
Setelah napier steril, serbuk sari dari Pearl Millet diambil menggunakan teknik brushing lembut dan kemudian ditempelkan ke kepala putik Napier.
c. Perlindungan Bunga
Bunga yang telah diserbuki ditutup menggunakan kantung khusus untuk menghindari kontaminasi dari pollen lain.
3. PEMBIBITAN
Setelah terbentuk biji hasil persilangan:
-
Biji diambil
-
Disemai di media khusus
-
Diseleksi tanaman yang tumbuh paling kuat, cepat, dan sehat
Dari ribuan tanaman pertama, hanya beberapa puluh yang lolos seleksi.
4. UJI LAPANGAN (TRIAL TESTING)
Tahapan ini berlangsung selama bertahun-tahun.
Tanaman diuji pada:
-
Musim kemarau
-
Musim hujan
-
Tanah subur dan tanah kritis
-
Tingkat air rendah
-
Pemotongan berulang
Di sinilah ditemukan satu varietas paling unggul yang diberi nama Pakchong 1.
HASIL PENYILANGAN PAKCHONG: KEUNGGULAN GENETIS
Karakter penting yang diwarisi:
Dari Napier (Gajah):
-
Biomassa sangat besar
-
Tinggi ekstrem
-
Tahan panas dan kekeringan
Dari Pearl Millet:
-
Batang empuk dan manis
-
Protein tinggi
-
Mudah dicerna ternak
Kombinasi inilah yang membuat Pakchong menjadi “rumput super” dan sangat digemari peternak modern.
KEUNGGULAN RUMPUT PAKCHONG YANG TIDAK DIMILIKI RUMPUT LAIN
Rumput Pakchong bukan main-main — ia punya banyak keunggulan dibanding rumput biasa, bahkan dibanding odot, gajah mini, dan napier lokal.
Berikut poin lengkapnya:
1. PRODUKSI BIOMASSA SUPER TINGGI
-
Bisa mencapai 300–450 ton per hektar per tahun
-
Sementara napier biasa hanya sekitar 200–250 ton
Ini membuat peternak tidak perlu membeli pakan tambahan yang mahal.
2. PROTEIN KASAR TINGGI (CP 16–18%)
Protein ini sangat penting untuk:
-
Pembentukan daging
-
Produksi susu
-
Pertumbuhan pedet dan cempe
-
Mempercepat penggemukan
Sebagai perbandingan:
-
Gajah lokal: 8–10%
-
Odot: 11–14%
Pakchong berada jauh di atasnya.
3. TAHAN TERHADAP MUSIM PANAS
Akar panjang dan batang tebal membuat rumput ini bertahan di kondisi kering.
4. PERAWATAN MUDAH
Tidak butuh pupuk mahal.
Dengan pupuk kandang saja pertumbuhan sudah sangat maksimal.
5. HEMAT BIAYA PAKAN
Karena produksinya tinggi, biaya pakan bulanan peternak bisa turun 40–60%.
6. PALATABLE (DISUKAI TERNAK)
Batang empuk membuat sapi, kambing, dan domba lebih lahap.
Ternak cepat kenyang = pertumbuhan lebih cepat.
7. PANEN SERING
Dalam 1 tahun bisa 8–10 kali panen dengan interval 35–45 hari.
8. TIDAK MUDAH ROBOH
Batang besar tetapi tetap fleksibel, cocok untuk daerah angin kencang.
CARA TANAM RUMPUT PAKCHONG
Berikut panduan lengkap cara menanam Pakchong agar hasilnya optimal.
1. Persiapan Lahan
-
Lahan dibersihkan dari gulma
-
Digemburkan menggunakan cangkul atau traktor
-
Buat bedengan jika rawan tergenang
2. Penanaman Bibit Batang / Stek
Pakchong jarang diperbanyak dengan biji.
Lebih umum menggunakan stek/batang.
Cara menanam:
-
Panjang bibit ±25–30 cm
-
Tanam dengan posisi satu mata tunas di bawah tanah
-
Kedalaman 10–12 cm
-
Jarak tanam ideal: 60 × 80 cm
-
Padatkan tanah di sekelilingnya
3. Pemupukan
Pupuk dasar:
-
Kotoran sapi/kambing: 10–15 ton per hektar
-
Jika ingin maksimal, tambah NPK 16-16-16
4. Penyiraman
Pada awal penanaman:
-
Siram setiap 2–3 hari
Setelah kuat: -
Cukup mengandalkan hujan
5. Pengendalian Gulma
Bersihkan gulma pada 1–2 bulan pertama.
PERAWATAN RUMPUT PAKCHONG
Perawatan cukup mudah:
1. Penyiangan ulang
Jika gulma tumbuh, cabut manual.
2. Pupuk susulan
Setiap 1–2 bulan:
-
Kotoran kandang
-
Atau kompos
3. Penyiraman tambahan ketika kemarau
Agar daun tidak layu.
4. Pemotongan rutin
Supaya tumbuh tunas baru lebih cepat.
WAKTU PANEN & TEKNIK PANEN PAKCHONG
Panen pertama:
-
Usia 60–75 hari
Panen berikutnya:
-
Setiap 35–45 hari
Teknik panen:
-
Potong 10–15 cm dari permukaan tanah
-
Gunakan sabit atau mesin chopper
-
Hindari memotong terlalu dekat tanah agar batang tidak rusak
Hasil panen bisa digunakan untuk:
-
Pakan segar
-
Silase
-
Fermentasi
-
Pakan cincang
ANALISIS EKONOMI & PELUANG BISNIS PAKCHONG
Rumput Pakchong adalah sumber pendapatan luar biasa, bukan hanya untuk peternak tetapi juga penjual bibit.
1. Keuntungan untuk peternak
-
Penghematan pakan 50%
-
Pertumbuhan sapi lebih cepat
-
Susu meningkat 20–30%
-
Tidak perlu membeli rumput luar
2. Keuntungan jual bibit / stek
Harga bibit batang Pakchong di Indonesia biasanya:
-
Rp 150 – 500 per batang (tergantung daerah dan jumlah)
Dalam 1 hektar lahan produksi bibit:
-
Bisa menghasilkan ratusan ribu batang per bulan
3. Permintaan Pasar Tinggi
Peternak sapi potong, sapi perah, kambing etawa, hingga domba pedaging semuanya membutuhkan rumput produktif.
Permintaan bibit Pakchong meningkat dari tahun ke tahun.
KENAPA RUMPUT PAKCHONG LEBIH UNGGUL DARI RUMPUT LAIN?
Perbandingan cepat:
| Jenis Rumput | Produksi | Protein | Kelebihan Utama |
|---|---|---|---|
| Odot | Sedang | 11–14% | Pendek & mudah dipotong |
| Gajah | Tinggi | 8–10% | Tumbuhan besar & tahan panas |
| Gajah Mini | Rendah | 10–12% | Untuk taman, bukan ternak |
| Setaria | Sedang | 12–14% | Mudah tumbuh |
| Pakchong | Sangat Tinggi | 16–18% | Biomassa super, empuk, disukai ternak |
TIPS AGAR RUMPUT PAKCHONG MAKSIMAL
-
Jangan menanam terlalu rapat
-
Berikan pupuk kandang secara rutin
-
Jangan panen terlalu muda
-
Panen di pagi hari agar kadar air ideal
-
Gunakan bibit batang segar, bukan yang layu
PERTANYAAN YANG SERING DITANYAKAN (FAQ)
1. Apakah Pakchong sama dengan odot?
Tidak.
Pakchong jauh lebih tinggi dan produksi lebih besar.
2. Apakah bisa ditanam di dataran tinggi?
Bisa, sangat fleksibel.
3. Berapa kali panen per tahun?
8–10 kali.
4. Apakah cocok untuk kambing?
Sangat cocok.
5. Bisa untuk silase?
Bisa. Bahkan hasil silasenya unggul.
KESIMPULAN
Rumput Pakchong adalah salah satu rumput pakan terbaik di dunia saat ini.
Ia lahir dari penyilangan ilmiah antara Napier dan Pearl Millet, menciptakan tanaman yang:
-
Cepat tumbuh
-
Tinggi nutrisi
-
Disukai sapi/kambing
-
Hemat pakan
-
Produktivitas tinggi
-
Tahan panas
-
Panen berkali-kali
Bagi peternak yang ingin hemat pakan tetapi hasil maksimal, Pakchong adalah pilihan terbaik.
Jika Anda membutuhkan:
-
Bibit Rumput Pakchong asli
-
Stek berkualitas
-
Siap tanam & segar
-
Harga terjangkau
-
Pengiriman ke seluruh Indonesia
Silakan hubungi kami.
Kami siap membantu mulai dari konsultasi, cara tanam, hingga perawatan agar hasilnya benar-benar maksimal.








0 komentar:
Posting Komentar